999

Jika estetika telah berkembang melampaui ruang, maka keberadaannya akan segera mengalir menuju bejana waktu.
Dan jika keduanya telah kehilangan kapasitasnya maka disitulah sebenarnya Kreatifitas Tanpa Batas berada.

SLIDING ROOF ( atap geser )

by WADeRO - Widia K Achadi Design Room No comments

-->Bagi penggemar sepakbola, atau Jamaah Haji yang peduli terhadap detal arsitektur, kata "atap geser" tentu tidak akan asing di telinganya. Banyak stadion skala raksasa di Eropa yang menerapkan sistem ini untuk konsumsi kenyamanan penonton. Demikian juga dengan Masjid Nabawi di Madinah yang menggunakan “kubah geser” untuk memaksimalkan cahaya dan udara yang masuk ke ruang dalam.

Dalam prakteknya, atap geser tidak hanya dapat diterapkan dalam dimensi yang serba raksasa (stadion, tempat ibadah dll), namun dapat juga diaplikasikan dalam skala yang lebih kecil seperti : ruang pertemuan, pabrik, lapangan footsal bahkan rumah tinggal. Dapat anda bayangkan jika ruang makan kita dirumah dapat sewaktu-waktu dibuka dan ditutup untuk dapat menyatu dengan taman, tentu akan dapat menciptakan suasana dan sensasi yang sangat menakjubkan.
Agar dapat mendapatkan bentuk yang maksimal, sebaiknya penerapan atap geser ini sudah direncanakan dari awal sejak proses perencanaan, sehingga persembunyian atap pada saat digeser sudah dipersiapkan sehingga tidak menggnggu estetika bangunan secara keseluruhan, baik eksterior maupun interiornya. Secara structural atap ini adalah atap konvensional yang dilengkapi motor penggerak, kontrol penggeseran atap dapat dilakukan hanya dengan menekan tombol dari bawah.
Pembagian umum system electrical didalamnya dapat dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu elektro motor (sebagai pembangkit energy gerak) dan unit koneksi roda (sebagai penyalur energy putaran motor ke roda dan rel). Kekuatan elektro motor penggeraknya disesuaikan dengan beban atap yang akan digeser. Sehingga pemilihan bahan dan dimensi bentang atap akan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan jenis dan kekuatan motor serta system roda yang diterapkannya. Elektro motor yang diterapkan harus sudah memiliki system speed reducer yang terintegrasi didalamnya, sehingga spesifikasinya sudah dapat diperhitungkan dalam memilih kecepatan gerak atap. System penyalur gerak motor ke roda dan sprocket dapat menerapkan koneksi rantai maupun koneksi pinion dan rack gear yang menyatu dengan atap. Keduanya memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Jika menerapkan system rantai, biaya aplikasinya akan menjadi lebih murah, tapi konsekuensinya, motor akan ikut bergerak sesuai dengan gerakan atap. Karena motor ikut bergerak, maka harus dipersiapkan pula system ducting kabel yang memadai agar tidak mengganggu gerakan atap.
Dari sekilas gambaran diatas, apakah anda tertarik untuk mengaplikasikan pada bangunan anda ?

Video atap geser dapat anda lihat di http://www.youtube.com/watch?v=vKOtffN3zAg


 
https://wadero-architecture.blogspot.co.id/
https://www.instagram.com/widiakurniawan_architect/
https://web.facebook.com/widiaachadi/
https://www.youtube.com/channel/UCtbggj4TOl9IEpy90d3IjGA

0 comments:

Posting Komentar