Pengertian Mezzanine diambil dari bahasa Italia “mezzo” yang berarti
bagian tengah. Sedangkan pengertian secara umum adalah ruang tambahan
yang berada diantara lantai dan plafond. Pembuatan lantai mezzanine
biasanya dilakukan untuk menambah kapasitas ruang tanpa harus menambah
jumlah lantai secara permanen. Lantai mezzanine biasanya dimanfaatkan
untuk gudang, ruang kerja pribadi, home theater atau fungsi-fungsi ruang
sekunder yang lain.
Pembuatan lantai mezzanine bisa direncanakan
sebelum bangunan jadi (melalui proses design), maupun bangunan yang
sudah jadi (tahapan renovasi bangunan). Jika hal ini memang sudah
direncanakan dari awal, tidak akan menjadi masalah, sebab
problem-problemnya akan dapat diantisipasi lebih awal sebelum bangunan
didirikan. Lain halnya jika pembuatan lantai Mezzanine dilakukan setelah
bangunan jadi, karena harus mempertimbangkan banyak aspek, baik dari
segi fungsi, besaran ruang, konstruksi maupun biaya.
Dari
pengalaman yang sudah saya lakukan dalam pembuatan lantai mezzanine, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, Antara lain :
1. Fungsi Ruang
Ruang mezzanine bisa dikatakan sebagai ruang tambahan yang memanfaatkan ruang isolasi panas atap dengan menghilangkan konstruksi kuda kuda penopang atap. Sehingga plafon yang diterapkan akan mengikuti kemiringan atap. Konsekuensi dari bentuk ini adalah, bahwa ruangan yang terbentuk akan relative lebih panas jika dibandingkan dengan bentuk atap yang menggunakan kuda kuda. Maka perlu dipertimbangkan untuk membuat ventilasi (jendela) baru agar ruangan menjadi lebih segar. Pemanfaatan ruang juga harus mempertimbangkan hal ini, biasanya lantai mezzanine dibuat tanpa sekat (terbuka) untuk mengurangi peningkatan suhu ruang. Untuk iklim tropis seperti di Indonesia, lantai mezzanine lebih cocok dimanfaatkan untuk ruang-ruang sekunder, dan bukan ruang tidur. Misalnya : ruang santai, ruang baca, home theater dll.
2. Konstruksi
Jika pembuatan ruang mezzanine dilakukan dalam bangunan yang sudah jadi (proses renovasi), sebaiknya menggunakan konstruksi yang relative ringan. Hal yang paling krusial adalah pembuatan lantai baru, yang berada pada posisi plafond existing. Pemilihan bahan struktur lantai harus benar-benar mempertimbangkan kekuatan dinding dan kolom praktis existing. Mengingat biasanya lantai mezzanine akan diterapkan pada bangunan satu lantai, yang tentu saja bangunan tersebut tidak dipersiapkan untuk menahan beban dua lantai (baik pondasi maupun kolom penopangnya). Untuki itu saya sarankan untuk menerapkan rangkaian konstruksi dengan bahan-bahan yang tidak terlalu berat, contohnya : lantai multipleks dengan rangka kayu atau lantai GRC dengan rangka besi canal C.
Semoga bermanfaat.
https://wadero-architecture.blogspot.co.id/
https://www.instagram.com/widiakurniawan_architect/
https://web.facebook.com/widiaachadi/
https://www.youtube.com/channel/UCtbggj4TOl9IEpy90d3IjGA
https://wadero-architecture.blogspot.co.id/
https://www.instagram.com/widiakurniawan_architect/
https://web.facebook.com/widiaachadi/
https://www.youtube.com/channel/UCtbggj4TOl9IEpy90d3IjGA
0 comments:
Posting Komentar